Selain hiking dan mountenering, menunggangi sepeda gunung (MTB)
merupakan petualangan seru yang menantang. Beberapa kelebihan
menggunakan MTB ketika bertualang atau sekedar jalan-jalan di alam,
adalah daya jelajahnya yang sangat jauh ketimbang hiking dengan berjalan
kaki. Semua medan yang bisa dilalui dengan berjalan kaki pasti bisa
dengan menggunakan MTB. Kecuali medannya harus memanjat (rock climbing)
atau turun tebing (rapeling)
Selain daya jangkau yang luas dan jauh, dengan bersepeda gunung kita
akan merasakan sensasi yang tidak terkira bila menjumpai turunan
panjang. Memacu sekencang-kencangnya sepeda, melibas tikungan, melompati
gundukan, drop off di ceruk tanah…. merupakan pengalaman yang tidak
akan terlupakan. Belum lagi hembusan angin kencang menerpa wajah ketika
melaju sangat kencang di turunan… layaknya menunggangi jet coaster.
Semuanya mampu memacu adrenalin, membuat jantung berdetak kencang dan
seolah-olah di dunia ini hanya ada kita, sepeda dan trek. Belum lagi
ketika kita melaju menerobos semak, ranting dan dedaunan, seolah melalui
sebuah lorong misterius…. seolah kita akan memasuki dunia lain.
Butuh jam terbang tinggi untuk bisa mengendalikan sepeda dengan baik dan
aman di berbagai trek dengan kecepatan tinggi. Butuh skil dan
ketrampilan yang tidak bisa instant kita peroleh tanpa main…main …dan
main di alam. Semakin sering bersepeda ke alam semakin terampil kita
mengendalikan sepeda dan tahu apa yang kita lakukan bila menjumpai
berbagai tipe trek. Sehingga kita tahu persis bagaimana melaju di trek
tanah berpasir, trek berbatu (makadam), trek tanah liat licin, dan tanah
berlapis dedaunan busuk dan sebagainya.
Sebelum memulai petualangan bersepeda gunung di alam, pastikan
kondisi tubuh dalam keadan fit dan bugar. Lupakan kegiatan ini bila kita
dalam keadaan tidak fit atau sakit. Karena dalam kondisi tubuh tidak
sehat hanya cari celaka dan hanya akan membuat repot teman seperjalanan.
Kondisi badan tidak sehat akan membuat konsentrasi tidak maksimal,
tenaga tidak ada dan hanya akan memperparah kondisi tubuh karena organ
tubuh dipaksa bekerja keras.
Pastikan kondisi sepeda dalam keadan siap tempur. Cek rem apalah
berfungsi sempurna, apakah kanvas rem masih tebal dan apakah minyak rem
tidak bocor (rem hidrolik), lihat juga apakah karet rem masih tebal (v
brake). Kencangkan baut (quickrelease) di hub. Cek juga angin di shock
depan dan belakang tidak terlalu keras atau terlalu empuk. Basahi rantai
dengan minyak pelumas. Rantai yang kering apalagi berkarat akan cepat
rusak dan putus.
Pastikan tuas rem dan pemindah gigi bekerja sempurna. Demikian juga
dengan system pemindah gigi apakah bekerja dengan baik, tidak
lompat-lompat atau tidak mau pindah sama sekali.
Bila menghadapi trek menanjak terjal pastikan gigi depan dan belakang
di posisi ringan. Depan bilah crank yang paling kecil, dan belakang
bilah seprocket yang paling besar. Bila terlalu ringan bisa dipindah ke
yang lebih berat, disesuaikan dengan kayuhan. Pasang sadel tinggi,
sehingga kita mengayuh seperti tengah berlari, ini akan meringankan
kayuhan. Semakin terjal tanjakan semakin besar pula gaya grafitasi ke
belakang. Kalau badan kita terlalu kebelakang maka ban depan kemungkinan
akan terangkat dan kita akan terjatuh. Usahakan badan condong kedepan,
untuk membuat ban depan tetap menapak di trek.
Kayuh perlahan, tidak usah terburu-buru atau bernafsu, nikmati semeter
demi semeter trek menanjak yg kita lalui. Bernafaslah senormal mungkin,
samakan irama , ketika menginjak pedal lepas udara, ketika menarik pedal
tarik nafas. Semakin kita sering bermain maka semakin kuat kita
ditanjakan. Selebihnya ada masalah ketabahan dan kesabaran….. menjalani
penderitaan.
Bila melibas turunan panjang dan cukup terjal, pastikan berat badan
kita agak kebelakang. Ini dimaksudkan agar kita mengimbangi gaya
grafitasi kedepan dan ban belakang tetap dmenapak di trek. Sehingga
sepeda tetep bisa kita kendalikan. Jangan terlalu bernafsu melibas
turunan. Lihat jauh ke depan, jangan ke ban depan. Di trek turunan kita
akan melaju sangat kencang, dengan melihat jauh kedepan kita mampu
melihat lebih luas trek di depan kita, kita akan tahu dan memutuskan
akan mengambil jalur yang mana. Perhatikan baik-baik trek, apakah ada
batu, akar yang menyilang, ceruk dalam, tanah berlumpur, tanah berlapis
lumut dan sebagainya. Jaga konsentrasi, jangan terpengaruh lingkungan
sekitar, teman kita, cewek cantik di pinggir lintasan, teriakan orang
dan lain-lain. Hilang konsentrasi barang sedetik, dijamin anda akan
jatuh, percayalah.
Diturunan terjal dan licin, jangan menggunakan rem depan, gunakan rem
belakang sesekali untuk menurunkan kecepatan. Menekan keras-keras tuas
rem belakang hanya akan membuat ban belakang melintir dan mengakibatkan
ban belakang kehilangan kontraksi dengan tanah, sehingga sepeda sulit
dikendalikan.
Bermain sepeda gunung selain menyenangkan juga beresiko dan
berbahaya, maka kita perlu memakai helm, pelindung siku, lutut dan
sarung tangan. Selain itu biasanya kita akan bermain di lokasi yang jauh
dari keramaian, jauh dari warung makan, toko atau bengkel sepeda. Maka
ransel (hydrobag) yang kita bawa harus kita isi dengan semua peralatan
tersebut, seperti bawa makanan kecil dan minuman, jaket hujan, perlatan
P3K, ban cadangan, pompa, pembuka ban, kunci L, lem dan tambal ban, alat
penyambung rantai, minyak pelumas, batang pembuka ban. Oh yah jangan
lupa bawa tisu basah dan tisu kering. Kedua barang ini sangat berguna
kalau kita tiba-tiba, tidak tertahankan mau buang air besar, sementara
rumah penduduk dan sungai tidak ada. Jangan sesekali menggunakan batu,
kayu atau dedaunan, karena selain tidak hygienis juga bisa jadi
menimbulkan rasa gatal atau beracun.
Lebih baik ransel kita berat tapi kita aman dan nyaman bertualang
dengan sepeda gunung di alam, daripada kita ingin enteng dan sama sekali
tidak bawa peralatan. Kalau terjadi sesuatu di jalan, misalnya ban
kempes atau rantai putus, berharap saja teman bawa peralatan, kalau
tidak, maka kita akan menuntun sepeda kita sepanjang trek untuk cari
bengkel, atau carter mobil ke kota. Memilukan bukan ?
Bila kita ingin merakit atau beli sepeda gunung, pastikan dulu jenis
sepeda apa yang kita kehendaki disesuaikan dengan jenis permainan dan
lintasan apa yang hendak kita lalui. Kalau kita hanya mau main di trek
off road ringan, masuk keluar jalanan tanah di kampung-kampung. Maka
pilihan kita adalah jenis sepeda cross country (XC) dengan shock depan
saja (hardtail).
Kalau sepeda yang kita impikan diharapkan bisa dimainkan disegala
medan, melewati tanjakan dan turunan yang tidak terlalu ekstrim maka
pilihan sepeda all mountain (AM) dengan fullsuspension di bagian depan
dan belakang sangat cocok.
Sedangkan bila kita ingin tantangan yang lebih seru, menuruni bukit
atau gunung dengan kecepatan tinggi yang memacu adrenalin, melompati
gundukan tinggi, atau drop off 1 – 2 meter, maka pilihan sepeda yang
kita rakit adalah freeride (FR) atau downhill (DH).
Bila kita sudah tahu persis sepeda jenis apa yang kita kehendaki,
kemudian berapa budget yang kita miliki. Kita sudah bisa merakit sepeda
yang kita kehendaki. Inilah enaknya merakit sepeda gunung, bisa
disesuaikan dengan budget yang kita miliki. Karena setiap saat bila kita
punya uang lebih dan kita ingin tantangan lauin frame maupun komponen
bisa kita upgrade ke yang lebih tinggi. Atau ganti sepeda denga spek
yang mumpuni.
Untuk pemula, yang baru pertama kali main sepeda, jenis sepeda yang
cocok adalah XC. Seiring dengan semakin seringnya main, semakin baiknya
pengendalian di berbagai medan, maka bisa berganti kemudian ke sepeda
AM, tidak berhenti sampai disitu kalau ingin tantangan lain, ingin
mencoba drop off setinggi 1 meter lebih maka bisa merakit sepeda FR
(freeride) atau DH (downhill).
Banyak pilihan frame dan komponen sepeda XC, AM dan FR/DH di pasaran.
Biasanya harga yang berbeda menentukan jenis bahan, berat atau ringan,
ketahanan dan kenyamanan sebuah frame atau komponen sepeda gunung.
Banyak merk frame dan komponen diperjualbelikan di pasaran. Ada baiknya
kita melihat-lihat dulu di toko-toko sepeda, pilih-pilih, browsing di
internet, Tanya-tanya teman yang sudah lebih dulu main sepeda, menganai
frame dan komponen apa yang bagus dan sesuai dengan budget yang kita
miliki.
Merakit sepeda biasanya akan membuat budget membengkak, karena
biasanya kita akan memilih frame dan komponen bagus. Kalau hal ini tidak
ingin terjadi, pilihan satu-satunya adalah beli sepeda gunung utuh
(full bike) yang tinggal kita tunggangi dan jalan.
Jangan lupa bawa alat komunikasi seperti HP atau HP Satelit atau
kalau mau eksplore ke trek baru bawa peta dan GPS sangat dianjurkan. GPS
berguna untuk merekam perjalanan kita, sehingga kalau kita akan kembali
ke trek tersebut kita tidak perlu repot-repot bertanya atau
mengingat-ingat. Atau kalau kita kesasar kita akan dituntun kembali ke
trek semula. GPS juga menginformasikan kepada kita rata-rata kecepatan
bersepeda (average speed), kecepatan maksimum di turunan (max speed),
waktu bergerak (moving time), jarak tempuh (odo meter), waktu
diam/istirahat (stop time), kontur trek, ketinggian tanah dari permukaan
laut dan sebagainya.
Ok, selamat bertualang dengan sepeda gunung…..seperti biasa, jangan lupa berdoa.
No comments:
Post a Comment