Layer 2 Design

13 May 2014
Design Layer 2 hampir selalu membahas STP, Trunk, UDLD, EtherChannel, dan VSS
Prerequisite learning this article: Switching Knowledge
==============================
STP (Spanning Tree Protocol) in Network Design Perspective

USE ONLY WHEN YOU HAVE TO…

Klo ga perlu…jgn gunakan STP, STP bikin topologi makin komplek, semakin komplek berarti troubleshooting makin susah, semakin banyak pula makan resource Switch (dan resource kepala kita hahaha)
Plus….link yang diblok bener2 under-utilized, ga kirim/nerima frame apa2, kek jalan kosong ga pernah dipake…(kecuali punya banyak VLAN, “vlan A link X diblok dan vlan B link Y diblok) bener ga??
Kapan kita ENGGA gunain STP? Look at picture below:

Ketika kita konek ke Server local, STP bisa kita eliminasi.
kapan pake STP?

Ketika kita perlu konek ke WAN…uplink ke WAN harus ada backup, dengan menambahkan link backup…berarti memunculkan kemungkinan Broadcast Storm, klo ada broadcast storm…disitulah STP muncul, klo ada STP Muncul…artinya CPU-nya Switch harus bekerja ekstra lebih keras (selain harus ngurusin STP, dia kan juga harus ngurusin VLAN, mac-address, dan segala macam L2 forwarding lainnya)
Tapi kan bisa aja Server itu penting…masa ga perlu redundancy? That’s why the planning in project meeting is important my friend
In that meeting, we design which area that get the redundancy…which area is not…jangan semua area dikasi redundancy…proper planning and designing saves Cost (unless you’re very skillful sales executive…expert at “morotin duit client”)
Ada ga yang bisa gantiin STP? Ada
  • FlexLinks: “manual” backup…konsep flexlink itu bikin primary link dan backup link, backup link akan selalu inactive sampe primary link mati (versi manual dari STP)
How about the convergence? Slow…butuh beberapa detik untuk backup link jadi active
Wah ga cocok dong dengan Delay Sensitive Application? Emang…tapi FlexLink bisa digunakan klo lo males pergi ke site network…Cuma untuk ketik “no shutdown” ke sebuah link yang jadi backup hahaha (ada loh yang bikin link backup…BENER2 BACKUP….di shutdown, hahaha)
  • L2MP: Layer 2 Multi Path, designed with the IS-IS algorithm (which is capable of L2-L3 technology)
Imagine if Switch use L3 Routing Intelligence for L2 Path Decision instead of solely depends on L2 Technology like STP…that’s what L2MP capable of, now we can get rid of STP

Wow…keren dong,..device apa yang bisa? Nexus 5000 dan 7000

Hahaha…nanti kapan2 gw bahas tentang L2MP
Now back to STP (if you have to implement STP)
STP ada fitur “add-on”, Cisco bilang ini namanya STP Toolkit, apa aja isinya:
  • PortFast: bikin port diswitch langsung “ijo” ga pake “oren” dulu…
  • Loop Guard: bikin port diswitch detect link mati
  • Root Guard: biar Root Bridge nya ga ganti
  • BPDU Guard: bikin port itu ga mau nerima BPDU
  • Bridge Assurance
  • EtherChannel Guard
  • PVST Simulation
Gunanya apa? Untuk menjaga stabilitas L2 topology (lo ga pengen kan root bridge ganti2 tiap saat dan bikin network lo jadi kacau)
Wokeh…untuk yang pernah belajar STP…pasti uda ga asing dengan yang namanya PortFast, LoopGuard, RootGuard, dan BDPU Guard
But there’s 3 more things that foreign and new in our ears (eyes) right…which is bridge assurance, EtherChannel Guard, dan PVST Simulation
  • Bridge Assurance (BA) : enabled by default on Cat6500 Switch, klo biasanya switch kirim BPDU lewat normal port, dengan BA itu BPDU dikirim lewat semuanya (termasuk alternate/blocked port)
gunanya apa? Untuk jaga Root Bridge Stability, begitu Switch yang ada Bridge Assurance kirim BPDU trus ga ada reply, dia akan kasi tau ke switch lain (inconsistent port)
Biasanya kan klo pake “guard-guard yang lain” di switch, kirimnya klo ga di designated port, pasti di root port…dengan BA, BPDU juga dikirim lewat blocked port (buat jaga2 aja)
bro…gw kirim agen rahasia ke link blocked port gw, harusnya GA ADA jawaban, tapi sekarang malah ada BPDU Replay…Celaka inih, be careful with our STP Root Bridge, watch it closely…guard it” hahaha…James Bond/PASPAMPRES-nya versi STP nih
Note for BA:
  • Only in IOS 12.2(33)SXI and later
  • Both side must perform Bridge Assurance (ya iya la, ntar bingung switch sebelah “kok ada BPDU kirim2 kesini?!?”)
  • Works only on R-PVST+ and MST
  • Only on P2P link (jadi ga bisa ke Hub)
  • EtherChannel Guard: bertugas untuk jaga konsistensi EtherChannel, biasanya kan untuk bikin EtherChannel minimal 2 link di switch A dan 2 link di switch B
Dengan EtherChannel Guard, kita bisa detect (dari switch A) “wah, link switch B 1 port-nya ada yang ga perform EtherChannel nih, sedangkan port gw 2-2nya smoothly perform EtherChannel
State port-nya jadi “root-inconsistent state”
  • PVST Simulation: MST bisa inter-operability dengan R-PVST+, tau kenapa? Because of PVST Simulation
Gw ambil dari Cisco-nya langsung deh kenapa kita harus disable/enable PVST Simulation:
You may want to control the connection between MST and Rapid PVST+ to protect against accidentally connecting an MST-enabled port to a port enabled to run Rapid PVST+. Because Rapid PVST+ is the default STP mode, you may encounter many Rapid PVST+ connections
Jadi PVST simulation bisa kita matiin…hanya port2 tertentu/switch2 tertentu aja yang pake R-PVST bole ikut2an MST
Currently, in later Cisco Later appliances…all variants of STP supported are only PVST+, R-PVST+, and MST
Eh…itu BA, EtherGuard sama PVST Simulation bisa di switch 2900 series ga? Ato di 3750 gituh? Engga…bisanya di 6500 hahaha

*Note: untuk MST, tiap device beda2 untuk nampung MST Instance, contoh Nexus 5000 sanggup sampe 65 MST Instances dalam 1 region (switch2 dengan konfigurasi MST yang sama = 1 region)

*Note: Cisco merekomendasikan untuk pake MST klo mau konek ke switch dari vendor lain untuk ensure full interoperability

Kapan dan dimana kita implement those STP toolkits?
  • Loop Guard/Bridge Assurance: between Distribution Switches Links and uplink port on Access Switch ke distribution switch
  • RootGuard: on port Distribution Switch that face Access Switch (karena biasanya root bridge-nya di setting di Distribution Switch)
  • BPDU Guard/Root Guard: on port Access Switch that face End Devices
And don’t forget to implement Switch Security Features such as Port Security in area/switch/port that needs maximum security
==========================================
VLAN and Trunk

Always disable DTP (Dynamic Trunking Protocol)

Why? To prevent VLAN Hopping
Nah, karena DTP itu fitur default dari switch Cisco, klo tiba2 ada hacker nyolok kabel ke port yang lagi nganggur dan dia punya software yang bisa bikin port NIC dia seakan2 trunk…ARTINYA DIA DAPET AKSES KESEMUA VLAN (trunk secara default allow semua vlan)
Tinggal cari Native VLAN di network yang dia tempel…bungkus frame yang VLAN-nya mau diserang pake Native VLAN-ID tag (Double VLAN Tag) trus kirim…
Apa yang terjadi dengan frame yang ditempelin native vlan?!?…VLAN Tag itu dibuang dan dikirim ke tempat (switch) yang bersangkutan, guess what…masi ada VLAN Tag lagi didalemnya kan?!? (that’s why this trick called Double Tagging)
Nah, ditempat switch yang bersangkutan akan dibaca “the real” VLAN tag nya..di forward-lah ke tujuan…dapet de si hacker resource VLAN yang bersangkutan (That’s why this method is called VLAN HOPPING…loncat2)

Trus bagusnya apa DTP? Kenapa DTP diciptain? Salah satu alasan kenapa DTP diciptain adalah untuk detect mismatch configuration…klo DTP dimatiin, lo ga akan tau itu link sebelah trunk apa bukan, access apa bukan, apa jangan2 error lagi…
Klo perlu…Manual Pruning, jadi lo set VLAN2 mana aja yang bole lewat trunk A, trunk B, dll
Trus klo VLAN-nya banyak gimana? untuk jaga konsistensi nomor dan penamaan VLAN aja uda repot?!?
That’s why VLAN Trunking Protocol alias VTP is created
But be careful, REVISION NUMBER…this little thing can make or break your network in instant
Note when implementing VTP:
  • Always use transparent mode first before plug the device into your network
  • Check the Revision Number (using transparent mode will reset revision counter number to Zero)
  • Use VTP Pruning (save your as* a big time when implementing VLAN Pruning)
==================================
UDLD (UniDirectional Link Detection)

Fitur ini dibikin karena adanya kasus pada Fiber Connection, biasanya kan dalam 1 kabel fiber ada 2 “mini kabel”, 1 buat transfer (Tx) dan 1 lagi buat receive (Rx)
Nah, kasusnya kek dibawah ini…

SwA kirim lewat Tx…diterima di SwB Rx, begitu SwB mau reply…ga bisa (mungkin kabel Tx didalemnya putus)
SwA akan mikir “ini BPDU yang gw kirim diterima kok…ga ditolak..tapi kenapa ga ada respons ya?!
Fitur STP lain yang namanya Loop Guard ga bisa detect problem dengan kasus seperti ini, dia taunya…”begitu gw kirim BPDU ga diterima…gw langsung mark jadi inconsistent
Lagian dari “kacamata” upper layer (L3 keatas)…ini link masi dinyatakan hidup, gara2 “buktinya gw bisa ngirim tuh” behavior
Dengan UDLD, SwA akan melakukan 8x percobaan untuk kirim BPDU untuk memutuskan ini link error
8x Kelamaan? Aggressive mode…begitu fail…SHUT!! Err-disable state
Recommendation: Always Enable UDLD…Globally

Note for implementing UDLD:
  • When enabling UDLD globally, Copper Ethernet is excepted (karena dianggep ini ke komputer port, ga pake fiber2an, klo mau ya setting lagi sendiri…tapi jarang sih Ethernet “kena” problem UDLD, biasanya pake LoopGuard uda cukup)
  • Both side must configure UDLD, otherwise the port goes to err-disable state
Conclusion: klo MPLS layer 2/3 (2.5), UDLD itu layer 1/2 (1.5)
=======================================
EtherChannel

Up to 8 ports per EtherChannel group
  • Use PAgP for connecting Cisco Devices
  • Use LACP for mixed vendor (Personally, I choose this because of the feature that I’ll explain below)
  • Alternatively, use manual EtherChannel: On/On
  • The Port Group cannot be used for P-VLAN
  • The Port Group cannot be used for SPAN (it can for R-SPAN)
Some vendors call EtherChannel with term of NIC Team, Bonding, MLT (Multi-Link Trunking), Link Aggregation…but essentially…it all the same
FEC = FastEtherChannel (with fastE link), GEC = Giga..with gigaEthernet, The powerful one is the MEC (MultiChassis EtherChannel)…in VSS
Biasanya klo EtherChannel itu bikin 2 link di 1 device jadi 1 port virtual, klo di MEC bikin 2 device dengan masing2 link jadi 1 device…dapet EtherChannel-nya…dapet pula “Device” Channel-nya

Eh…itu VSS bisa di 2900 ga? Ato di 3750? Jgn bilang ini juga ga bisa lagi T_T?
Cuma ada di switch Cat6500 wkwkwk

klo ga ada VSS, bisa pake yang lain ga? bisa pake Switch 3750, namanya StackWise
stackwise
StackWise meminimalisir kabel yang digunakan untuk redudancy (walaupun ga bisa MEC, ini semacam mini-VSS lah)
stackwise
VSS and StackWise
Nah, kenapa gw lebih suka LACP,…arena ada fitur namanya LACP Hot Standby
Apaan tu LACP Hot Standby?…lo bisa bikin 16 link jadi LACP, bedanya yang 8 link jadi active, 8 link satunya lagi standby…
Jadi ensure LACP bundling-nya tetep 8 port, ada satu mati, masih ada yang bisa gantiin
Plus berguna untuk routing protocol metric…
Here are the details, kita ambil contoh OSPF:
OSPF pake Cost kan?? Yup
Cost dari bandwidth kan?? Yup
Klo gw bundling 8 port 1 Gb berarti jadi 8 Gb kan?? Yup
Nah, klo itu bundling (etherChannel Group port) gw masukin OSPF berarti cost-nya kecil dong (8Gb)?? Hmm..bener juga
Klo gw punya desain seperti ini…kira2 mana yang dipilih? Jalur atas apa bawah?

Jalur atas, karena costnya lebih kecil, bandwidth-nya lebih gede gara2 EtherChannel bundling
Trus apa yang terjadi klo 1 port di etherchannel mati? Bisa lewat bawah kan? hmm…bisa, soalnya bandwidth-nya jadi kurang
Itulah gunanya LACP Hot Standby…ensure the packet still goes to EtherChannel port
==============================================
VSS…goes right here
==============================================
Common L2 Design

Tinggal pilih…mo pake STP…berarti ada yang di blok
Ato mo diakalin…link antar Distribution Switch dijadiin L3 port (using no switchport command) yang hanya bisa dilakukan di multilayer switch (3550 series keatas)
ato…pake Nexus wkwkwk

No comments:

Post a Comment