Nah kadang muncul pertanyaan dari beragamnya pilihan VPN itu sendiri. Kita juga perlu menyesuaikan VPN tersebut dengan kebutuhan yang ada, sesuai dengan topologi jaringan juga. Berikut di artikel ini saya beri contoh beberapa untuk pengaplikasian VPN itu sendiri.
Kasus pertama : Misalkan kita ingin mengakses PC IP Private (Lokal) yang berada di Kantor dari Rumah sedangkan kita menggunakan koneksi internet yang berbeda/sama (intinya beda network). IP Private dikantor terhubung dengan mikrotik yang mempunyai IP Publik Statis. Dirumah pake provider yang menyediakan IP dinamis. Disini kita bisa menggunakan PPTP Server di sisi Router kantor dan PPTP Client di PC kita (rumah). Setelah terkoneksi kita bisa browsing/sharing/print file dari rumah ke kantor. Jadi IP Private (dibawah router yang kita jadikan VPN server) bisa diakses.
Kasus kedua: Misalkan ada 2 buah tempat yang terpisah (Tempat A dan B) dimana tiap tempat mempunyai Banyak Komputer. Kedua tempat mempunyai Router Mikrotik dengan IP Publik Statis atau kedua IP Router bisa saling PING. Semua PC di A bisa terhubung secara lokal ke semua PC dibawah Router B. Kasus ini bisa diselesaikan antara lain dengan EoIP dan Bridging dikedua sisi Router.
Kasus ketiga: Mirip dengan kasus kedua, namun hanya 1 router saja yang mempunyai IP public yaitu yang ada di IDC (topologi). Sesuai topologi misalkan saya pengen server dirumah mendapatkan IP sejajar 117.11.11.27/29 sedangkan dirumah itu menggunakan speedy (dapetnya dinamis). Kasus ini bisa digunakan gabungan PPTP dan EOIP (EoIP berjalan setelah kedua Router terhubung dengan PPTP).
Jalur Biru Tua adalah Internet yang sudah
ada, selajutnay kita bangun VPN dengan PPtP (Warna Biru Muda) dan warna
Hijau adalah VPN dengan EoIP yang di kombinasikan denan Bridge di kedua
Sisi Router.
Kasus keempat : Kedua tempat tidak mempunyai IP Publik Statis. Dalam
hal ini anda memerlukan pihak ketiga yang bisa memberikan layanan VPN
kepada Anda.
No comments:
Post a Comment